|

Mengukur Kesuksesan UX: Metrik yang Harus Diketahui

Pernah gak sih kamu ngeliat website atau aplikasi yang cakep banget, tapi pas dipake ribet dan gak user-friendly? Nah, itulah pentingnya UX design. UX design bukan cuma soal estetika, tapi juga fungsionalitas. Desain UX yang baik akan membuat user merasa nyaman dan mudah saat menggunakan website atau aplikasi.

Tapi, gimana sih cara ngukur UX yang sukses? Tenang aja, bro! Di sini kita bakal bahas metrik UX yang wajib kamu tau. Metrik UX adalah alat ukur untuk ngukur seberapa baik desain UX kamu. Kayak meteran buat ngukur tinggi badan, gitulah. Metrik UX ini penting banget lho, soalnya bisa bantu kamu:

  • Memahami gimana user nginteraksi dengan desain kamu.
  • Ngeidentifikasi masalah dan area yang perlu diperbaiki.
  • Membuktikan nilai dan dampak desain UX kamu.
  • Meningkatkan keefektifan desain UX kamu secara keseluruhan.

So, stay tuned di artikel ini untuk ngebahas metrik UX yang wajib kamu tau!

Metrik UX
Image by freepik

Apa itu Metrik UX?

Okay, Greeners! Di sini kita bakal bahas lebih lanjut tentang metrik UX. Bayangin aja metrik UX ini kayak meteran buat ngukur tinggi badan, tapi fungsinya ngukur keefektifan desain UX kamu. Dengan ngerti metrik UX, lo bisa ngeliat gimana user nginteraksi dengan desain, ngidentifikasi masalah yang perlu diperbaiki, nunjukin nilai dan dampak desain UX kamu, dan tentunya nge-boost keefektifan desain secara keseluruhan.

Gimana? Keren, kan? Nah, ada dua jenis metrik UX yang perlu kamu tau:

1. Kualitatif:

Metrik kualitatif fokus pada pengalaman dan perasaan user. Bayangin lo ngobrol langsung sama user dan nanya gimana perasaannya pas ngelakuin sesuatu di website atau aplikasi kamu. Contoh metrik kualitatif antara lain:

  • User feedback: Tanya langsung ke user gimana pendapat mereka tentang desain kamu.
  • Usability testing: Amati gimana user nginteraksi dengan desain kamu, kayak ngeliat gimana mereka ngeklik tombol, ngisi formulir, atau ngelakuin task tertentu.
  • Eye tracking: Lacak pergerakan mata user untuk ngeliat bagian mana yang mereka fokuskan di desain kamu. Informasi ini bisa nunjukin ke manakah user ngalihin perhatian mereka dan bagian mana yang mungkin membingungkan mereka.

2. Kuantitatif:

Metrik kuantitatif fokus pada data dan statistik. Bayangin lo ngeliat hasil tes matematika, nah metrik kuantitatif UX mirip kayak gitu. Mereka ngasih data numerik yang bisa diukur dan dibandingkan. Contoh metrik kuantitatif:

  • Bounce rate: Persentase user yang langsung pergi setelah membuka website kamu. Bayangin ada 100 user datang ke website kamu, tapi 80 user langsung pergi setelah masuk ke halaman pertama. Ini artinya bounce rate kamu 80%, yang artinya desain kamu belum berhasil nge-grab perhatian user.
  • Task completion rate: Persentase user yang berhasil menyelesaikan tugas. Contohnya, 70% user berhasil ngelakuin pembelian di website kamu. Ini artinya desain kamu efektif dalam ngebantu user ngelakuin apa yang mereka mau.
  • Time on page: Rata-rata waktu yang dihabiskan user di setiap halaman. Mending tau berapa lama user ngabisin waktu di halaman penting kayak halaman produk, soalnya ini nunjukin ketertarikan mereka terhadap produk tersebut.

Metrik UX yang Wajib Diketahui

Usability:

  • Task success rate: Persentase user yang berhasil menyelesaikan tugas. Metrik ini ngasih gambaran seberapa mudah user ngelakuin apa yang mereka inginkan di desain kamu.
  • Time on task: Rata-rata waktu yang dibutuhkan user untuk menyelesaikan tugas. Semakin singkat waktu yang dibutuhkan, semakin efektif desain kamu.
  • Error rate: Jumlah kesalahan yang dibuat user saat menyelesaikan tugas. Metrik ini bisa bantu kamu ngidentifikasi bagian mana yang membingungkan user.

 

Metrik UX
Image by freepik

User satisfaction:

  • System Usability Scale (SUS): Skala untuk mengukur kemudahan penggunaan suatu sistem. SUS ngasih nilai numerik untuk ngukur seberapa mudah user ngelakuin tugas di desain kamu.
  • Customer Satisfaction Score (CSAT): Skala untuk mengukur kepuasan pelanggan. CSAT biasanya pake pertanyaan simpel kayak “Seberapa puas kamu dengan desain ini?”
  • Net Promoter Score (NPS): Skala untuk mengukur kemungkinan user merekomendasikan suatu produk/layanan. NPS ngasih nilai numerik untuk ngukur seberapa loyal user terhadap desain kamu.

Engagement:

  • Bounce rate: Persentase user yang meninggalkan website setelah hanya melihat satu halaman. Bounce rate tinggi menunjukkan desain kamu kurang menarik.
  • Pages per session: Rata-rata jumlah halaman yang dikunjungi user dalam satu sesi. Semakin banyak halaman yang dikunjungi, semakin tertarik user dengan desain kamu.
  • Average time on page: Rata-rata waktu yang dihabiskan user di setiap halaman. Semakin lama waktu yang dihabiskan, semakin fokus user terhadap konten di halaman tersebut.

Ingat, Greeners! Metrik UX adalah alat yang penting untuk ngukur dan ngembangin desain UX kamu. Dengan memahami dan menggunakan metrik UX yang tepat, kamu bisa ngebuat desain yang user-friendly, efektif, dan engaging.

Tips Memaksimalkan Metrik UX

Greeners, udah tau kan apa itu metrik UX? Nah, sekarang saatnya belajar gimana cara memaksimalkan metrik UX untuk ngembangin desain yang lebih baik. Berikut tips-tipsnya:

1. Tentukan tujuan yang jelas.

Mau ngukur apa sih dengan metrik UX? Apakah mau ngukur kemudahan penggunaan, kepuasan user, atau engagement? Dengan menentukan tujuan yang jelas, kamu bisa memilih metrik yang tepat dan fokus pada aspek yang ingin kamu tingkatkan.

2. Pilih metrik yang tepat.

Ada banyak jenis metrik UX. Pastikan kamu memilih metrik yang sesuai dengan tujuan kamu dan relevan dengan desain kamu. Jangan asal pilih metrik, soalnya bisa ngasih hasil yang gak akurat dan gak membantu.

3. Kumpulkan data secara konsisten.

Metrik UX gak ada gunanya kalau datanya gak akurat. Pastikan kamu ngumpulin data secara konsisten dan teratur. Gunakan tools yang tepat untuk ngelacak dan menganalisis data.

4. Analisis data dan temukan insight.

Data mentah gak ada gunanya. Kamu harus ngubah data menjadi informasi yang berguna. Temukan insight dari data dan gunakan insight tersebut untuk ngembangin desain kamu.

Metrik UX
Image by suksao on Freepik

5. Lakukan iterasi dan perbaikan.

Desain UX gak ada yang sempurna. Selalu ada ruang untuk improvement. Gunakan metrik UX untuk ngidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan lakukan iterasi desain kamu.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, kamu bisa memaksimalkan metrik UX untuk ngembangin desain yang lebih baik, user-friendly, dan efektif.

Metrik UX adalah alat yang penting untuk ngukur dan ngembangin desain UX kamu. Dengan memahami dan menggunakan metrik UX yang tepat, kamu bisa ngebuat desain yang user-friendly, efektif, dan engaging.

Baca juga: Desain UI UX Untuk E-Commerce: Meningkatkan Konversi Dan Penjualan

Penutup

Metrik UX adalah alat yang esensial dalam mengukur dan meningkatkan efektivitas desain UX. Dengan memahami dan menggunakan metrik UX yang tepat, kamu dapat memastikan bahwa desain UX kamu benar-benar user-friendly dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Ingatlah:

  • Pilih metrik yang tepat: Metrik yang tepat akan memberikan data yang relevan dan actionable untuk desain kamu.
  • Gunakan data untuk mengambil keputusan: Data yang kamu kumpulkan harus menjadi dasar untuk pengambilan keputusan dan improvement desain.
  • Lakukan iterasi dan terus belajar: Desain UX adalah proses yang berkelanjutan. Teruslah belajar dan ubah desain kamu berdasarkan data dan feedback user.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, kamu dapat menggunakan metrik UX untuk:

  • Meningkatkan user experience: Desain yang user-friendly akan meningkatkan kepuasan user dan meningkatkan konversi.
  • Meningkatkan ROI: Desain UX yang efektif dapat meningkatkan ROI dengan meningkatkan konversi, mengurangi biaya, dan meningkatkan loyalitas user.
  • Membangun produk yang lebih baik: Metrik UX dapat membantu kamu untuk membangun produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan user dan mencapai tujuan bisnis.

Mau belajar lebih lanjut tentang UX design dan cara ngukur UX yang sukses?

Yuk, ikutan kursus UI/UX di Green Academy!

Di Green Academy, kamu akan:

  • Belajar dari mentor berpengalaman: Mentor Green Academy adalah praktisi UX yang berpengalaman di industri kreatif.
  • Mendapatkan ilmu yang praktis: Materi kursus dirancang untuk memberikan ilmu yang langsung bisa diterapkan di dunia kerja.
  • Membangun portofolio yang menarik: Kamu akan dibimbing untuk membuat portofolio yang menunjukkan kemampuan UX kamu.
Image by: Green Academy Indonesia

Green Academy juga menawarkan:

  • Metode pembelajaran yang interaktif: Kamu akan belajar dengan cara yang menyenangkan dan engaging.
  • Kelas yang fleksibel: Kamu bisa memilih kelas online atau offline.
  • Komunitas yang suportif: Kamu akan terhubung dengan para profesional UX lainnya.

Isi form di bawah untuk info lebih lanjut!

Jangan ragu untuk mendaftar! Green Academy siap membantu kamu menjadi UX designer yang handal!

 

Dapatkan Penawaran Khusus Disc. hingga 70%

raih profesi impianmu bersama
Green Academy

ISI FORM DI BAWAH UNTUK

COBA KELAS GRATIS

    Similar Posts

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *