Hai Greener! Seiring dengan perkembangan zaman, muncul beberapa pekerjaan baru yang dapat menjadi pilihan dalam berkarir. Seperti salah satu contoh pekerjaan yang cukup menarik minat banyak orang saat ini adalah content creator atau kreator konten.
Tingginya minat untuk menjadi seorang kreator konten tentu tidak lepas dari masifnya perkembangan dunia digital saat ini. Kini, terdapat banyak media untuk mendapatkan uang dari sebuah konten. Sebut saja kehadiran media sosial seperti Instagram dan twitter serta platform berbagi konten berupa YouTube maupun TikTok.
Meski terlihat sederhana, ternyata menjadi seorang kreator konten tidak semudah yang dibayangkan. Konten yang dibuat harus menarik sehingga audience mau “terlibat” dengan konten tersebut seperti memberi likes, komentar dan sebagainya.
Apakah Anda ingin menjadi seorang konten kreator dan mampu mendapatkan banyak “engagement” dari konten yang telah dibuat? Silakan simak pembahasannya secara lengkap berikut ini.
Mengenal Apa itu Engagement Rate
Seperti kami sebutkan sebelumnya, tingkat keterlibatan di sebuah konten merupakan aspek penting yang perlu menjadi perhatian seorang kreator konten. Oleh karena itu, terdapat satu istilah yang perlu Anda pahami jika ingin menjadi kreator konten yaitu engagement rate.
Pada dasarnya, engagement rate atau ER adalah tingkat keterlibatan atau interaksi yang dilakukan oleh penikmat konten dibandingkan jumlah yang melihatnya. Keterlibatan yang dimaksud dapat berbeda bergantung pada platform tempat Anda membagikan konten.
Tingkat keterlibatan pada sebuah konten sangat penting bagi platform untuk menilai kualitas suatu konten. Semakin tinggi ER suatu konten, maka platform tersebut akan semakin masif membagikannya untuk bisa terlihat orang banyak. Sebaliknya, konten dengan ER rendah tidak akan dibagikan begitu masih oleh platform sehingga sedikit yang melihatnya.
Hal ini sebenarnya merupakan hal wajar. Sebab, sebuah platform pasti lebih memilih konten yang mampu membuat banyak orang betah berlama-lama menggunakan platform tersebut.
Selain itu, ER juga memiliki fungsi untuk menilai kinerja konten Anda. Untuk menghitung ER di Instagram, Anda bisa menggunakan rumus berikut:
ER = (likes + komentar) / jumlah follower * 100
Dengan menggunakan rumus tersebut, Anda dapat mengukur apakah konten sudah mampu menarik minat banyak orang atau tidak. Dengan begitu, Anda bisa melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas konten di masa mendatang.
Tips Meningkatkan ER di Instagram
Photo by Dylan Gilis on Unsplash
Setelah mengetahui definisi ER, maka hal penting selanjutnya adalah memahami cara untuk meningkatkannya. Dengan begitu, Anda bisa semakin menumbuhkan akun Instagram sehingga lebih bernilai dalam sudut pandang bisnis.
Pada dasarnya, untuk meningkatkan ER Instagram Anda perlu meningkatkan kualitas konten. Oleh karena itu, silakan ikuti tips berikut agar Anda mampu menghasilkan konten berkualitas yang bisa menarik interaksi dari lebih banyak orang.
1. Memahami Target Audience
Kata kunci dari konten yang memiliki ER tinggi adalah “menarik”. Namun, perlu Anda ketahui bahwa tidak semua orang tertarik pada hal yang sama. Satu konten dapat sangat menarik bagi kelompok orang tertentu, namun dianggap penting oleh kelompok lainnya.
Oleh karena itu, jika Anda ingin menjadi seorang content creator, perlu memahami target audience secara detail. Dengan begitu, Anda bisa membuat konten yang menarik sesuai kelompok orang yang Anda tuju.
Pemahaman terhadap target audience sangat berpengaruh terhadap cara Anda membuat konten. Bahkan, meski isi kontennya sama, namun konten yang remaja laki-laki sukai akan berbeda dengan konten untuk kalangan ibu-ibu.
Lalu, bagaimana cara memahami target audience?
Untuk melakukannya, Anda perlu membuat audience persona terlebih dahulu. Audience persona adalah gambaran ideal dari orang=orang yang berpotensi besar tertarik dengan konten Anda.
Buatlah audience persona secara detail mulai dari jenis kelamin, rentang usia, daerah domisili, kecenderungan perilaku, masalah yang dihadapi dan berbagai aspek lainnya.
Anda dapat melakukan penelitian kecil untuk mendapatkan data-data tersebut. Misalnya dengan mewawancarai beberapa orang yang sekiranya merupakan target audience Anda untuk mengetahui kecenderungan perilaku serta masalah mereka.
Selain melakukan wawancara, Anda juga bisa melakukan riset dengan melihat media sosial mereka. Dari sana, Anda akan dapat mengetahui hal-hal apa saja yang sekiranya menarik bagi mereka.
Terlibat di dalam suatu forum yang memiliki anggota target audience Anda juga merupakan salah satu cara terbaik untuk memahami mereka. Dari forum tersebut, Anda bisa melihat hal-hal apa saja yang menjadi perbincangan mereka dan kecenderungan mereka terhadap suatu isu tertentu.
Dengan mengumpulkan data-data dari penelitian kecil tersebut, maka Anda akan lebih mudah dalam memahami target audience agar mampu membuat konten yang sesuai untuk mereka.
2. Manfaatkan Fitur Instagram
Tips meningkatkan ER Instagram selanjutnya adalah dengan memanfaatkan seluruh fitur yang telah tersedia. Sebab, sebenarnya pihak Instagram juga berhadap agar seluruh konten di dalamnya dapat menarik dan membuat banyak orang lama melihatnya.
Jika selama Anda hanya mengunggah foto untuk masuk ke dalam feed Instagram, maka kini saatnya untuk melakukan eksplorasi lebih dalam. Sebab, sebenarnya ada banyak sekali fitur Instagram yang bisa Anda manfaatkan.
Contohnya seperti membuat story dan reels serta melakukan video live di Instagram.
Namun, memang untuk memanfaatkan seluruh fitur tersebut, Anda perlu sedikit lebih berusaha. Sebab, format konten untuk masing-masing fitur dapat berbeda. Contohnya untuk membuat reels, Anda perlu membuat video pendek. Sementara konten foto sudah cukup untuk mengisi postingan di dalam feed Instagram.
Selain format konten, Anda juga perlu memahami beberapa trik untuk meningkatkan interaksi penonton terhadap konten Anda. Misalnya pada konten reels, maka pemilihan sound menjadi salah satu aspek penting jika ingin mendapatkan banyak views.
Meski butuh lebih banyak usaha, namun dengan memanfaatkan seluruh fitur di Instagram maka kemungkinan konten Anda ramai menjadi lebih besar. Dengan begitu, potensi mendapatkan lebih banyak interaksi juga akan semakin tinggi.
3. Jangan Sepelekan Caption
Selain isi konten yang Anda buat, caption juga menjadi bagian penting yang tidak boleh Anda abaikan.
Jangan hanya jadikan caption sebagai deskripsi terhadap isi konten. Anda dapat berkreasi dengan lebih leluasa untuk membuat caption yang lebih kreatif.
Satu hal yang penting, pastikan Anda membuat caption yang sesuai dengan isi konten. Jangan sampai Anda membuat caption yang tidak ada hubungan dengan isi konten karena hal itu akan membuat audience bingung.
Selain itu, untuk meningkatkan interaksi terhadap konten maka Anda bisa membuat caption yang bersifat mengajak. Misalnya dengan membuat caption yang mengajak untuk memberikan komentar terhadap isi konten.
Tentu membuat caption yang hanya bertuliskan “mari berikan komentar Anda!” bukanlah hal yang baik.
Anda perlu mengolah kata-kata agar pembaca benar-benar tertarik untuk memberikan komentar.
Misalnya saat Anda membuat sebuah konten yang membahas suatu isu tertentu. Maka, Anda bisa membuat caption yang bertanya pendapat mengenai isu tersebut. Dengan begitu, orang-orang akan lebih tertarik untuk mengutarakan pendapat mereka di kolom komentar.
Contoh lainnya adalah dengan membuat caption berupa suatu pertanyaan terkait isi konten. Misal saat Anda membuat konten berisi cara mengatur keuangan. Maka, Anda dapat bertanya tentang masalah saat mengatur keuangan di caption.
Selain memancing untuk memberikan komentar, Anda juga bisa membuat caption untuk memancing agar pembaca membagikan konten tersebut.
Contoh pada konten tentang cara mengatur keuangan di atas. Anda bisa membuat caption berupa ajakan untuk membagikan konten tersebut ke pasangan agar lebih mudah mengatur keuangan bersama. Dengan begitu, pembaca akan tertarik membagikan konten Anda ke pasangan mereka.
Meski terkesan bukan bagian dari isi konten, namun ternyata caption memiliki peranan cukup penting untuk meningkatkan ER. Oleh karena itu, pastikan Anda memikirkan setiap caption dengan baik, ya!
4. Berinteraksi!
Photo by Chris Montgomery on Unsplash
Sudah membuat banyak konten namun masih sedikit yang berinteraksi dengan konten Anda?
Jangan ragu untuk mulai berinteraksi terlebih dahulu!
Kebanyakan kreator konten hanya fokus pada pembuatan konten dan mengunggahnya ke Instagram sampai lupa untuk “menggunakan” Instagram mereka.
Pada dasarnya, Instagram adalah media sosial. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan aktivitas sosial di dalamnya. Hal ini mulai dari membalas komentar orang lain di konten Anda, membalas DM dan sebagainya.
Bahkan, Gary Vaynerchuck, seorang praktisi yang berpengalaman dalam mengelola media sosial memiliki strategi bernama 2 cent. Inti dari strategi ini adalah memberikan komentar pada beberapa konten yang memiliki banyak engagement.
Dari interaksi tersebut, maka diharapkan banyak orang yang juga melakukan mengunjungi konten Anda. Dengan begitu, kemungkinan mereka berinteraksi dengan konten Anda juga akan meningkat.
Cara ini terbilang sangat baik untuk membangun Instagram Anda. Sebab, Anda juga bisa menjalin hubungan dengan konten kreator lain dari proses tersebut. Bahkan, bukan tidak mungkin Anda bisa melakukan kerja sama seperti membuat konten kolaborasi.
Melakukan interaksi memang diperlukan jika Anda mengharapkan interaksi lainnya. Karen itu, jangan ragu untuk memulai interaksi konten Anda bisa mendapatkan ER yang tinggi.
5. Konsisten Adalah Kunci
Dalam masa awal Anda sebagai seorang kreator konten, mungkin Anda akan sedikit kesulitan untuk menarik minat perhatian. Meski begitu, jangan sampai Anda putus semangat dan membuat konten secara asal-asalan.
Sebab, platform seperti Instagram akan lebih menyebarkan konten dari kreator yang konsisten. Selain itu, konsistensi juga berpengaruh terhadap kesan yang audience dapatkan.
Bisa Anda bayangkan jika dalam dua minggu atau lebih Anda tidak membuat konten. Maka orang-orang pasti akan mudah melupakan Anda sehingga ketika membuat konten baru. Dengan begitu, interaksi yang Anda dapatkan pada konten baru tersebut menjadi lebih kecil.
Meski begitu, Anda tetap perlu memperhatikan kualitas konten yang dibuat. Jangan sampai Anda membuat konten secara asal-asalan untuk mengejar update setiap hari.
Mengikuti Kursus Konten Kreator untuk Meningkatkan Keterampilan
Pada akhirnya, kualitas konten merupakan aspek utama yang perlu Anda perhatikan untuk mendapatkan ER tinggi. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk meningkatkan keterampilan dalam pembuatan konten.
Agar proses peningkatan keterampilan Anda berjalan secara optimal, akan lebih baik jika mengikuti kursus content creator. Sebab, pembelajaran dari kursus cenderung lebih terstruktur serta terjamin kualitasnya.
Silakan hubungi Green Academy jika Anda ingin mengikuti kursus menjadi seorang kreator konten berkualitas. Sebab, Green Academy telah terpercaya dan memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun sebagai lembaga penyedia pelatihan terbaik.
Menggunakan fasilitas dan instruktur berstandar Korea Selatan, menjadi seorang kreator konten berkualitas bukan hal sulit jika Anda mengikuti kursus di Green Academy. Bersama Green Academy, raih mimpi menjadi seorang content creator sekarang juga!
[sc_fs_multi_faq headline-0=”h2″ question-0=”Apa itu engagement rate?” answer-0=”Pada dasarnya, engagement rate atau ER adalah tingkat keterlibatan atau interaksi yang dilakukan oleh penikmat konten dibandingkan jumlah yang melihatnya. Keterlibatan yang dimaksud dapat berbeda bergantung pada platform tempat Anda membagikan konten. Tingkat keterlibatan pada sebuah konten sangat penting bagi platform untuk menilai kualitas suatu konten. Semakin tinggi ER suatu konten, maka platform tersebut akan semakin masif membagikannya untuk bisa terlihat orang banyak. Sebaliknya, konten dengan ER rendah tidak akan dibagikan begitu masih oleh platform sehingga sedikit yang melihatnya.” image-0=”” headline-1=”h2″ question-1=”Bagaimana rumus menghitung engagement rate di Instagram?” answer-1=”Untuk menghitung ER di Instagram, Anda bisa menggunakan rumus berikut: ER = (likes + komentar) / jumlah follower * 100 Dengan menggunakan rumus tersebut, Anda dapat mengukur apakah konten sudah mampu menarik minat banyak orang atau tidak. Dengan begitu, Anda bisa melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas konten di masa mendatang.” image-1=”” headline-2=”h2″ question-2=”Bagaimana tips meningkatkan engagement rate di Instagram?” answer-2=”Pada dasarnya, untuk meningkatkan ER Anda perlu meningkatkan kualitas konten. Oleh karena itu, silakan ikuti tips berikut agar Anda mampu menghasilkan konten berkualitas yang bisa menarik interaksi dari lebih banyak orang. • Memahami target audience • Memanfaatkan fitur Instagram • Caption • Berinteraksi • Konsisten” image-2=”” count=”3″ html=”true” css_class=””]