Hai, Greener! Apakah Anda sedang ingin memulai karier atau bahkan switching career ke dunia desain grafis, namun bingung harus mulai dari mana? Jika benar, maka Anda berada di tempat yang tepat.

Desain grafis adalah sekumpulan elemen visual dalam sebuah gambar yang berfungsi untuk mengomunikasikan suatu pesan.

Untuk bisa bekerja dalam dunia desain grafis, sebenarnya Anda tidak harus memiliki background pendidikan di bidang desain. Yang terpenting adalah memiliki portofolio dan skill yang mumpuni. Maka dari itu, Anda dapat masuk ke bidang ini apabila minimal memiliki dua syarat tersebut.

Yuk, cari tahu apa saja yang Anda perlukan untuk terjun ke dunia desain grafis.

Tugas dan Tanggung Jawab Desainer Grafis

Pekerjaan bidang desain grafis sebenarnya cukup banyak macamnya, maka skill yang dibutuhkan tergantung dari job description-nya. Misal, untuk pekerjaan sebagai graphic designer, Anda harus menguasai software Adobe Illustrator, sedangkan untuk menjadi UI designer, harus menguasai aplikasi FIgma atau Adobe XD.

Jadi, semua tergantung posisi pekerjaannya.

Namun secara umum, tugas dan tanggung jawab desain grafis tentu meliputi proses dari awal mendapatkan pesanan atau brief dari klien sampai desain jadi dan siap untuk proses publikasi atau pencetakan. Berikut ini detailnya.

  1. Melakukan brainstorming dengan tim atau klien
  2. Membuat konsep desain sesuai dengan hasil brainstorming
  3. Mengumpulkan material dan menyiapkan design tool
  4. Membuat desain dalam bentuk sketsa kasar
  5. Membuat sketsa kasar menjadi desain visual melalui penempatan elemen visual berupa teks dan gambar serta pewarnaan
  6. Mempresentasikan hasil desain ke klien
  7. Mengerjakan revisi jika ada
  8. Melakukan pengecekan akhir sebelum desain terpublikasi

Skill dalam Dunia Desain Grafis

Skill yang Dibutuhkan dalam Dunia Desain Grafis, Apa Saja?-Green Academy

Photo by Faizur Rehman on Unsplash

Lantas, apa saja skill yang perlu Anda kuasai untuk dapat menembus dunia kerja desain grafis? Agar bisa sukses berkarier di bidang ini, Anda tentu harus punya skill yang mumpuni, seperti di bawah ini.

1. Paham Tipografi

Tipografi meliputi ukuran font, spasi, ketebalan font, warna, dan posisi peletakkan tulisan.

Menurut seorang UI Designer sekaligus Co-Founder Paperpillar, Dwinawan, lebih dari setengah elemen dalam satu produk desain grafis adalah tulisan. Sehingga penentuan gaya tulisan dan penempatannya sangat berpengaruh besar terhadap tampilan dan keterbacaan pesan yang ada di dalamnya.

2. Paham Design Principles

Sebelum membuat desain, Anda harus paham mengenai prinsipnya. Prinsip ini harus diikuti oleh desainer demi menciptakan sebuah desain grafis yang baik dan efektif dengan komposisi yang atraktif. Menurut 99designs, terdapat tujuh prinsip desain yaitu:

●       Penekanan

Anda perlu tahu elemen mana yang harus Anda beri penekanan dan mana yang tidak. Misal, brief-nya adalah membuat poster untuk konser K-Pop boy group NCT 127. Maka elemen tulisan “NCT 127” pada poster itu harus sejelas mungkin agar begitu mata melihat sekilas, langsung bisa menangkapnya.

●       Keseimbangan dan Keselarasan

Setiap elemen visual memiliki bobotnya masing-masing, sehingga penataan di dalam frame pun harus tepat dan seimbang. Contoh yang tidak seimbang, misalnya terdapat dua elemen tulisan dengan prioritas berbeda, namun memiliki ketebalan atau ukuran font yang sama.

Apabila terjadi hal seperti ini, maka mata jadi sulit menangkap inti dari pesan yang ada di dalam desain tersebut, karena elemen tulisan yang menjadi prioritas tampilannya sama dengan elemen yang bukan prioritas.

●       Kontras

Penggunaan warna antara elemen visual dengan background harus kontras agar bisa langsung terbaca oleh mata. Misal, jika warna elemen tulisannya putih, maka warna background harus hitam atau warna gelap lainnya, begitu pula sebaliknya. Apabila kombinasi warnanya tidak kontras, maka elemen akan sulit terbaca.

●       Pengulangan

Pengulangan berguna untuk membuat sebuah desain tampak lebih kuat dan menjadi padu. Contoh prinsip ini adalah ketika ada sekumpulan elemen dengan dua tipografi atau elemen dengan dua warna kontras yang Anda buat lagi dan ditempatkan pada area sekitarnya yang masih kosong.

●       Proporsi

Ukuran dan penempatan elemen di dalam sebuah desain harus tepat. Setiap elemen yang saling berhubungan posisinya harus berdekatan agar bisa saling mendukung membentuk satu kesatuan komposisi.

●       Pergerakan

Penempatan elemen harus Anda sesuaikan sesuai prioritas pertama, kedua, dan selanjutnya. Misalnya untuk studi kasus poster NCT 127 sebelumnya. Informasi penting pertama adalah nama boy group, sedangkan informasi penting kedua adalah venue. Maka elemen tulisan venue harus terlihat oleh mata setelah mata bergerak dari tulisan “NCT 127” tadi.

●       White Space

White space atau area kosong pada sebuah desain sering kali ada untuk memisahkan kumpulan elemen satu dengan elemen lainnya. Gunanya adalah untuk menimbulkan kesan bahwa kelompok elemen yang berdekatan adalah saling berhubungan.

3. Menguasai Software untuk Desain Grafis

Dalam menciptakan sebuah desain, tentu tidak lepas dari perangkat lunak atau software desain grafis sebagai media untuk membuatnya. Maka dari itu, Anda perlu mempelajari cara penggunaannya juga. Contoh aplikasi desain grafis yakni: Adobe XD, Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, Figma, CorelDraw, Sketch, Canva, dan masih banyak lagi.

Anda tidak perlu mempelajari semuanya, namun pilihlah beberapa yang paling banyak perusahaan gunakan atau yang sedang tren saat ini.

4. Memiliki Pemahaman Seputar UI/UX

Jika ingin mendalami tentang desain grafis untuk perangkat lunak, baik mobile ataupun komputer, maka Anda harus punya skill UI/UX desain. UI/UX design adalah desain antarmuka dari website atau aplikasi.

Desain UX merupakan desain wireframe yang berisi sketsa kasar tentang posisi penempatan elemen visual dalam sebuah frame, sedangkan desain UI adalah desain UX yang telah tervisualisasikan menjadi desain siap pakai.

Pada desain UI, elemen yang sebelumnya hanya berbentuk kotak mulai terisi dengan elemen aslinya, seperti tulisan, gambar, tombol, card, atau dialog box. Selain itu, proses pewarnaan juga ada dalam proses ini. Jadi, desain UI/UX merupakan dua proses yang tidak dapat terpisahkan karena saling berkaitan.

Aplikasi desain UI UX yang paling banyak digunakan saat ini adalah Figma, Adobe XD, atau Sketch. Belajar UI/UX design untuk pemula bisa dengan cara melihat referensi desain yang ada di Dribbble atau Behance. Cara menjadi UI/UX designer yaitu dengan kuliah atau mengikuti course, serta membuat portofolio untuk mendaftar di perusahaan.

5. Mampu Menganalisis Kebutuhan Pengguna

Ini hal yang sangat penting, karena proses ini menentukan apakah hasil desain sesuai dengan kebutuhan klien atau tidak. Anda harus pandai menafsirkan keinginan klien menjadi sebuah produk desain yang sesuai dengan kemauan mereka. Apabila Anda salah tafsir di awal, maka kemungkinan produk desain Anda juga tidak akan sesuai, sehingga klien meminta lebih banyak revisi. Hal ini tentu akan membuang banyak waktu.

6. Memiliki Kemampuan Riset yang Baik

Anda perlu memiliki kemampuan riset yang baik untuk membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan dan bisa menjadi solusi untuk memecahkan masalah mereka.

Misal untuk kasus pembuatan desain UI/UX, Anda perlu melakukan wawancara terhadap calon pengguna aplikasi atau website tersebut untuk tahu apa yang mereka butuhkan dan prioritaskan.

7. Mempunyai Kreativitas yang Tinggi

Sebagai seseorang yang berkarier dalam dunia desain grafis, tentu Anda harus memiliki kreativitas tinggi dan memiliki banyak ide-ide yang fresh. Ini agar Anda bisa menciptakan desain yang orisinal, namun tetap sesuai dengan brief sehingga bisa memuaskan keinginan klien.

Untuk bisa mengasah kreativitas, Anda bisa melihat-lihat contoh desain yang menurut Anda bagus dan mulai menganalisis elemen visual yang ada di dalamnya.

8. Punya Kemampuan Komunikasi yang Baik

Tidak hanya di bidang desain grafis saja, salah satu kunci sukses dalam berkarier dalam semua bidang adalah memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Karena pekerjaan ini biasanya akan kolaborasi dengan tim dan komunikasi dengan klien, maka skill ini tentu akan menunjang proses pekerjaan Anda.

Dengan memiliki skill komunikasi yang baik, maka baik tim atau klien akan mudah menangkap apa yang Anda maksud ketika sedang presentasi atau berdiskusi mengenai project.

9. Memiliki Time Management yang Baik

Dalam pekerjaan apa pun, memiliki manajemen waktu yang baik adalah wajib hukumnya. Dengan memiliki kemampuan ini, Anda akan mampu mengatur waktu pengerjaan project sehingga dapat terselesaikan sesuai dengan deadline yang telah Anda atau tim sepakati dengan klien.

Jika pengerjaan desain bisa selesai tepat waktu, maka klien tentu akan puas dan memberikan umpan balik yang positif.

10. Mampu Berkolaborasi dengan Tim

Sebagai desainer, baik itu desainer grafis maupun UI/UX, Anda harus memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak. Sebab, dalam satu project, Anda pasti butuh kerja sama agar desain yang tercipta sesuai dengan kemauan klien.

Cara Meningkatkan Kemampuan Desain Grafis

Skill yang Dibutuhkan dalam Dunia Desain Grafis, Apa Saja?-Green Academy

Photo by Milad Fakurian on Unsplash

Untuk meningkatkan skill desain grafis agar bisa berkarier di bidang ini, maka Anda bisa belajar melalui cara berikut ini.

1. Belajar Lewat YouTube

Di platform video streaming ini, Anda akan bisa menemukan banyak sekali profesional di bidang desain yang membuka channel dan memberikan konten belajar desain grafis. Anda yang masih pemula maupun yang ingin meningkatkan skill, bisa belajar secara mandiri lewat platform ini.

2. Membaca Blog

Saat ini, banyak profesional di bidang desain grafis yang membuat konten blog dan membagikan pengetahuan mereka mengenai bidang ini. Anda bisa mencoba platform web bernama Medium.

Di sana, Anda bisa mencari konten dengan tema desain atau nama-nama blogger yang banyak menulis tentang bidang ini untuk menambah insight, yang mungkin berguna untuk perkembangan Anda.

3. Praktik Langsung

Seperti istilah learning by doing, cara terbaik untuk belajar yakni dengan praktik langsung. Carilah permasalahan di sekitar Anda, kemudian tuangkan dalam bentuk desain. Anda juga bisa melakukan redesign pada produk yang sudah ada dengan memodifikasinya menggunakan prinsip ART (Amati, Tiru, dan Modifikasi).

Cara meningkatkan skill desain grafis dengan sering melakukan eksplorasi desain seperti ini sebenarnya cukup efektif. Sebab, Anda akan memahami alasan dan makna dari setiap elemen yang ada di dalam setiap desain, terutama jika Anda ingin belajar UI/UX designer.

4. Mengikuti Course

Saat ini banyak course baik online maupun offline yang menyediakan pembelajaran mengenai bidang desain grafis. Di dalamnya banyak berbagai pilihan kursus desain grafis yang bisa Anda ikuti sesuai minat, seperti: graphic design, UI/UX design, ataupun skill video editing. Nah, di Green Academy, Anda bisa menemukan beragam pilihan course yang bisa Anda sesuaikan dengan minat.

Kesimpulan

Nah, untuk Anda yang bersiap masuk ke bidang kerja desain grafis, Anda perlu menguasai skill di atas, sehingga mampu menciptakan produk terbaik yang sesuai dengan kebutuhan klien. Selain skill yang harus dilatih, jangan lupa menambah wawasan dengan belajar secara mandiri melalui berbagai platform atau mengikuti kursus di lembaga belajar tepercaya, seperti Green Academy.

[sc_fs_multi_faq headline-0=”h2″ question-0=”1. Apa saja skill atau kemampuan yang dibutuhkan dalam dunia desain grafis?” answer-0=”Skill atau kemampuan yang umumnya dibutuhkan dalam dunia desain grafis adalah: 1. Paham tipografi, 2. Paham design principles, 3. Menguasai software desain, 4. Memahami UI/UX, 5. Mampu menganalisis kebutuhan pengguna, 6. Memiliki kemampuan riset yang baik, 7. Mempunyai kreativitas tinggi, 8. Mempunyai kemampuan komunikasi, 9. Memiliki time management yang baik, 10. Mampu berkolaborasi dengan tim.” image-0=”” headline-1=”h2″ question-1=”2. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan desain grafis?” answer-1=”Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan desain grafis adalah 1. Belajar lewat Youtube, 2. Membaca blog, 3. Melakukan praktik langsung, atau 4. Mengikuti course atau kursus. ” image-1=”” headline-2=”h2″ question-2=”3. Apa saja yang termasuk sebagai design principles?” answer-2=”Beberapa hal yang termasuk sebagai design principles antara lain: penekanan, keseimbangan dan keselarasan, kontras, pengulangan, proporsi, pergerakan, dan white space. ” image-2=”” count=”3″ html=”true” css_class=””]