Java vs Kotlin Apps untuk Coding Aplikasi Android, Bagaimana Perbedaannya?
Hai Greener, Java vs Kotlin coding masih menjadi pertanyaan bagi para developer. Apalagi, saat ingin menentukan aplikasi mobile untuk sistem operasi. Sebenarnya, keduanya memiliki kelebihan masing-masing.
Jika ingin mengembangkan aplikasi Android, maka ada dua bahasa pemrograman yang bisa Anda gunakan, yaitu Java dan Kotlin. Lalu, bagaimana membandingkan kedua bahasa pemrograman ini?
Bagi Anda yang ingin mengetahui definisi Java dan Kotlin Apps, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
Apa itu Java dan Kotlin?
Java merupakan bahasa pemrograman yang sangat populer di kalangan developer. Sebab, Java bisa Anda gunakan untuk berbagai sistem operasi. Jadi, Java tidak hanya berfokus pada satu sistem operasi saja.
Anda bisa menggunakannya di berbagai jenis sistem operasi, salah satunya yang bersifat open-source. Lalu, setiap kode program yang ditulis melalui Java bisa Anda jalankan di platform berbeda. Kemudian, Anda tidak perlu menyusun ulang untuk menerapkannya.
Hal itu berkaitan dengan moto Java, yakni “Write Once, Run Anywhere.” Anda bisa mengoperasikan Java di sistem operasi Windows, Android, Linux, dan lainnya.
Mengapa penggunaan Java sangat fleksibel? Sebab, Java memiliki kode pemrograman yang cukup tinggi. Saat dijalankan, kode pemrograman (syntax) bakal di-compile dengan JVM (Java Virtual Machine) menjadi bytescode.
Kebanyakan perangkat, kini menggunakan bahasa pemrograman Java. Aplikasi mobile yang menggunakan kode pemrograman Java, seperti Spotify, Netflix, hingga Twitter.
Sementara itu, Kotlin merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh JetBrains. Kotlin juga dikenal sebagai bahasa program untuk mengembangkan aplikasi Android.
Kotlin dijalankan melalui JVM (Java Virtual Machine), di mana platform ini memungkinkan komputer untuk menjalankan kode Java atau bahasa lainnya yang di-compile dengan Java.
Jadi, Kotlin bisa menerima mekanisme kompilasi dari bahasa Java. Selain itu, Anda bisa menggunakan Kotlin dan Java secara sekaligus untuk mengembangkan aplikasi Android.
Misalnya, Anda ingin menggunakan Kotlin untuk mengembangkan satu halaman aplikasi. Lalu, Anda menggunakan Java untuk halaman lainnya. Artinya, kedua bahasa ini tidak akan mengalami benturan, karena output-nya sama.
Jika terjadi kesalahan (error) saat menulis coding, maka bisa langsung terdeteksi. Pada saat compile berlangsung, maka programnya benar-benar terhindar dari error.
Kelebihan dan Kekurangan Java
Selanjutnya, Anda harus mengetahui kelebihan dan kekurangan Java. Berikut adalah kelebihan dan kekurangannya:
Kelebihan Java
- Aplikasi lebih fleksibel. Java bisa Anda jalankan di berbagai sistem operasi. Saat membuat file Java, maka program tersebut dapat Anda gunakan di berbagai platform. Kemudian, Anda tidak perlu mengubahnya. Misalnya, Anda ingin membuat aplikasi Java dengan sistem operasi Linux, maka bisa dijalankan di Windows dan Mac.
- Adanya library yang lengkap. Java juga memiliki library yang cukup lengkap. Library merupakan program yang bisa Anda gunakan untuk membuat sebuah aplikasi. Jadi, Anda bisa membuat library untuk memenuhi kebutuhan pengembang. Kemudian, Anda juga bisa membuat aplikasi bawaan Java dengan mudah.
- Hampir sama dengan bahasa C dan C++. Java menjadi bagian dari pengembangan bahasa C dan C++. Bahkan, bahasa C++ juga termasuk dalam bahasa pemrograman yang cukup baik. Namun, bahasa ini belum fleksibel layaknya Java. Jika Anda sudah terbiasa menggunakan bahasa C++, maka tidak sulit menggunakan Java.
Kekurangan Java
- Butuh memori yang banyak. Kekurangan Java adalah Anda harus membutuhkan banyak memori. Sebab, JVM membutuhkan data untuk mengumpulkan pembuatan kelas, sampah memori, dan lainnya.
- Sangat mudah didekompilasi. Java sangat mudah didekompilasi, di mana Anda bisa membalikkan kode menjadi sumber. Saat Anda menjalankan program, maka Java bakal di-compile menjadi bytecodes. Setelah itu, Anda bisa melihat algoritma dasarnya dengan mudah. Hal itu menyebabkan aplikasi mudah di-hack.
- Tampilan aplikasi kurang menarik. Ketika Anda membangun aplikasi, maka tampilannya terlihat kurang menarik. Tampilan ini disebut dengan Graphical User Interface (GUI). Ada beberapa komponen dalam GUI, yaitu menu, ikon, hingga tombol. Apabila tampilannya ingin terlihat menarik, Anda dapat menggunakan JavaScript.
Kelebihan dan Kekurangan Kotlin Apps
Selain Java, ternyata Kotlin juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah penjelasannya:
Kelebihan Kotlin Apps
- Lebih sederhana. Berbeda dengan Java, Kotlin memiliki bahasa pemrograman yang lebih sederhana. Anda hanya perlu menuliskan coding secara singkat. Dengan begitu, Anda bisa menghemat waktu dan tenaga.
- Bisa dioperasikan dengan java. Selanjutnya, Anda bisa mengoperasikan Kotlin dan Java secara bersamaan. Bahkan, Anda tidak perlu kesulitan lagi saat menggunakan Kotlin untuk membuat proyek yang menggunakan Java.
- Mengurangi risiko kesalahan. Seperti diketahui, Kotlin ditulis secara statis. Jadi, Anda dapat mengetahui adanya kesalahan saat proses compile berlangsung. Bahasa pemrograman ini akan melakukan pengecekan ketika compile terjadi.
Kekurangan Kotlin Apps
- Kecepatan compile naik-turun. Proses compile Kotlin bisa Anda lakukan dengan cepat. Namun, hal ini hanya berlaku pada beberapa case saja. Sebab, tidak semua pengguna merasa proses compile bisa dijalankan dengan cepat.
- Komunitas masih sedikit. Kotlin masih terbilang baru dibanding Java. Sebagian developer mengatakan, pembuatan Kotlin diadopsi dari banyaknya bahasa pemrograman. Sejak dirilis pada 2016, Kotlin belum memiliki banyak komunitas seperti Java.
- Pengembang Kotlin masih jarang ditemukan. Terakhir, Anda masih sulit menemukan pengembang Kotlin. Saat ini, banyak perusahaan yang mencari pengembang Kotlin. Sebab, bahasa ini bisa digunakan untuk aplikasi Android. Hal itu menjadi tantangan dan kesulitan bagi perusahaan untuk mencari pengembang Kotlin.
Perbedaan Java dan Kotlin Apps
Jika ingin menggunakan kedua bahasa pemrograman ini, maka Anda perlu terlebih dahulu mengetahui perbedaan Kotlin dan Java. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
1. Fungsi Ekstensi
Tidak seperti Java, Kotlin memungkinkan developer untuk memperluas fungsinya. Untuk menjalankan fungsi ekstensi di Kotlin, maka pengembang harus mengawali nama program dengan fungsi yang dibuat melalui notasi ‘.’
Sedangkan untuk Java, Anda perlu memperluas fungsi yang sudah ada. Anda harus membuat program baru. Artinya, fungsi ekstensi tidak tersedia di Java.
2. Proses Compile
Anda membutuhkan waktu yang berbeda untuk mengkompilasi bahasa pemrograman. Dalam kasus ini, Java lebih unggul dibanding Kotlin.
Sebab, Java memiliki tingkat kecepatan compile yang tinggi. Jadi, prosesnya lebih menghemat waktu. Berbeda dengan Java, Kotlin memiliki proses compile yang lebih lama.
3. Jumlah Komunitas
Java sudah memiliki pengguna sejak 1990 silam. Dengan begitu, Java memiliki banyak komunitas hingga saat ini. Saat Anda menemukan masalah saat menggunakan Java, maka ada komunitas yang membantu menyelesaikannya.
Berbeda dengan Kotlin, jumlah penggunanya masih lebih sedikit. Namun, kini sudah banyak pengembang yang mulai menggunakan Kotlin. Kemungkinan besar, komunitas Kotlin akan semakin berkembang.
4. Penggunaan Source Code
Java memiliki kode yang sangat kuat dan banyak. Bahkan, Anda bisa menggunakannya secara berulang-ulang. Jika Anda menggunakan Kotlin, maka tidak perlu melakukannya.
Hal itu dikarenakan penulisan kodenya lebih singkat dibanding Java. Tentunya, hal tersebut bisa menghemat waktu dan memudahkan Anda dalam menggunakan bahasa pemrograman.
5. Tingkat Error
Pada bahasa Java, ada istilah error NullPointerException. Error tersebut berarti ada panggilan atribut yang belum diselesaikan. Apabila menggunakan Kotlin, maka Anda tidak akan menemukan error sejenis ini.
Kotlin sendiri bisa mengatasi hal tersebut. Jadi, Anda tidak perlu khawatir jika menemukan atribut dengan nilai null.
Java dan Kotlin, Mana yang Lebih Baik?
Lalu, mana yang lebih baik di antara Java dan Kotlin? Kedua bahasa pemrograman tersebut memiliki kelebihan masing-masing. Jika Anda baru membuat aplikasi, maka bisa memilih Java.
Sebab, Java menyediakan converter ke bahasa pemrograman Kotlin. Apabila Anda ingin mengembangkan aplikasi Android dalam waktu 160 jam atau lebih, maka bisa mengandalkan Kotlin.
Hal ini juga berlaku untuk pengembangan aplikasi dengan waktu enam bulan, Anda bisa memilih Kotlin sebagai bahasa pemrogramannya. Jadi, Anda bisa menggunakan Java dan Kotlin sesuai kebutuhan serta waktu pengerjaan aplikasi Android.
Lalu, sebagian besar bisnis kini mengadopsi Kotlin sebagai bahasa pemrograman resmi aplikasinya. Pada masa mendatang, Kotlin memiliki potensi yang besar. Meski terbiasa menggunakan Java, Anda dapat mempelajari Kotlin sebagai bahasa pemrograman baru.
Selain itu, sifat Kotlin juga lebih modern dibanding Java. Namun, semuanya tergantung kebutuhan dan kenyamanan Anda. Sebagai solusinya, Anda bisa mempelajari bahasa Kotlin agar lebih memahami manfaatnya.
Cara Mempelajari Bahasa Pemrograman Aplikasi Android
Jika ingin mempelajarinya, ada beberapa solusinya. Berikut adalah cara mempelajari bahasa pemrograman aplikasi Android:
- Bootcamp. Sistem bootcamp menawarkan pembimbing untuk membantu Anda. Tak hanya teori, Anda juga bisa mempelajari langsung praktiknya. Jadi, Anda bisa menggunakan portofolio untuk mencari pekerjaan.
- Internet. Sebelum membuat aplikasi, Anda perlu memahami sistem operasinya. Saat ini, ada situs resmi yang bisa Anda akses untuk mempelajari Java dan Kotlin. Lalu, Anda dapat mencari pembelajarannya melalui forum, YouTube Android Developer, hingga podcast Android Developers Backstage.
- Belajar dari Ahlinya. Para ahli bisa memberikan ilmu kepada Anda secara langsung. Apalagi, Anda bisa berdiskusi langsung dengan mereka. Untuk belajar dengan Ahlinya, Anda dapat mengikuti kursus di Green Academy. Nantinya, Anda akan mempelajari bahasa pemrograman dengan mudah.
Segera Ikuti Kursus Coding di Green Academy
Setelah mengetahui penjelasan mengenai Java dan Kotlin, Anda dapat mempelajari bahasa pemrograman melalui Green Academy. Lembaga pelatihan desain dan profesional IT terbesar di Korea ini mempekerjakan sekitar 300 staf di Korea Selatan dan Vietnam.
Sejak berdiri pada 1995, Green Academy sudah memiliki 25 cabang nasional dan dua cabang di Vietnam. Green Academy telah melatih lebih dari 50.000 siswa setiap tahunnya. Green Academy juga menjadi lembaga pelatihan terbaik oleh Kementerian Ketenagakerjaan di Korea Selatan.
Bahkan, kurikulum di kelas coding Green Academy juga selalu diperbarui sesuai dunia kerja Indonesia dan Korea Selatan. Setelah lulus, maka peserta akan mendapatkan sertifikat resmi.
Green Academy memiliki empat program, yaitu Fast Track Job Connecting, Side Hustle Program, Masterclass Program, dan Skill Boost Program. Selain itu, Green Academy juga menyediakan kursus untuk perusahaan atau corporate.
Bahkan, Anda tidak perlu membawa laptop saat mengikuti kelas. Sebab, Green Academy menyediakan peralatan lengkap, seperti desktop hingga proyektor. Dengan mengikuti program di Green Academy, Anda berpotensi memiliki karir di bidang teknologi informasi, desain, hingga bahasa Korea.
Mengapa Anda perlu memilih Green Academy? Sebab, Green Academy memiliki kurikulum standar internasional, merek sustainable, tenaga pengajar berkualitas, hingga infrastruktur yang lengkap.
Jadi, tunggu apalagi? Anda bisa langsung mendaftarkan diri di kursus coding Green Academy melalui https://greenacademy.co.id/ serta menghubungi WhatsApp 081212091151 dan 081212091138.
[sc_fs_multi_faq headline-0=”h2″ question-0=”1. Apa saja perbedaan dari bahasa coding atau pemrograman Kotlin dan Java?” answer-0=”Beberapa perbedaan dari bahasa Kotlin dan Java adalah: 1. Fungsi ekstensi, 2. Proses compile, 3. Jumlah komunitas, 4. Penggunaan source code, dan 5. Tingkat error. ” image-0=”” headline-1=”h2″ question-1=”2. Apa saja kelebihan dari Kotlin Apps?” answer-1=”Kelebihan Kotlin adalah memiliki bahasa pemrograman yang lebih sederhana, bisa dioperasikan bersamaan dengan java, dan mampu mengurangi risiko kesalahan saat proses compile berlangsung. ” image-1=”” headline-2=”h2″ question-2=”3. Bagaimana cara belajar coding aplikasi Android?” answer-2=”Belajar coding atau memahami bahasa pemrograman aplikasi Android dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya: mengikuti bootcamp, belajar dari internet, hingga belajar langsung dari ahlinya melalui kursus. ” image-2=”” count=”3″ html=”true” css_class=””]